Saat Nabi Ibrahim a.s menjelaskan secara rasional keberadaan ALLAH SWT
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan
(Kami yang terdapat) di langit dan bumi, dan (Kami memperlihatkannya)
agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin.
Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam".
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah
Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya
jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk
orang-orang yang sesat".
Kemudian tatkala dia melihat matahari
terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka
tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku,
sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan
langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku
bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Dan dia
dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak membantahku
tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk
kepadaku. Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan
yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku
menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi
segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya)?
Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang
kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak takut
mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak
menurunkan hujah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di
antara dua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari
malapetaka), jika kamu mengetahui?"
QS. Al-An’am (6) : 75-81
Saat Nabi Ibrahim a.s memberi penjelasan kepada ayahnya
Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa
kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak
dapat menolong kamu sedikit pun?
Wahai bapakku, sesungguhnya telah
datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu,
maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang
lurus.
Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah setan. Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab
dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi setan".
Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika
kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah
aku buat waktu yang lama".
Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan
dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku.
Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.
Dan aku akan menjauhkan diri
dari padamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan
berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa
kepada Tuhanku".
QS. Maryam (19) : 42-48
Saat Nabi Ibrahim a.s meminta kelahiran seorang anak dan harus menyembelihnya
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia
menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu;
insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya
demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
(yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
QS. Ash-Shaffat (37) : 100-109
Saat Nabi Ibrahim a.s menghancurkan berhala dan diancam dibakar
(Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadah kepadanya?"
Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya".
Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata".
Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?"
Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi
yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat
memberikan bukti atas yang demikian itu".
Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya.
Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong,
kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka
kembali (untuk bertanya) kepadanya.
Mereka berkata: "Siapakah yang
melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia
termasuk orang-orang yang lalim".
Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim".
Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan".
Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?"
Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang
melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat
berbicara".
Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan
lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang
menganiaya (diri sendiri)",
kemudian kepala mereka jadi tertunduk
(lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa
berhala-berhala itu tidak dapat berbicara".
Ibrahim berkata: "Maka
mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi
manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada kamu?"
Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?
Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak".
Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim".
mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.
QS. Al-Anbiya (21) : 52-70
Saat Nabi Ibrahim a.s menghadapi raja dzalim dan membuktikan kuasa ALLAH SWT
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang
Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu
pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang
menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat
menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah
menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu
heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang lalim.
Atau apakah (kamu tidak
memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah
roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan
kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu
seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapa
lama kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya telah tinggal di sini
sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah
tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan
minumanmu yang belum lagi berobah; dan lihatlah kepada keledai kamu
(yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda
kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai
itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya
dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah
menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata: "Saya yakin bahwa Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu".
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim
berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau
menghidupkan orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?".
Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap
mantap (dengan imanku)". Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah
empat ekor burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman):
"Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari
bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang
kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
QS. Al-Baqarah (2) : 258-260
Saat malaikat
hadir memberikan kabar gembira pada Nabi Ibrahim a.s atas kelahiran
seorang anak pada istrinya sarah, ditengah kejadian kehancuran kaum Nabi
Luth a.s
Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat)
telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka
mengucapkan: "Salaman" (Selamat). Ibrahim menjawab: "Salamun"
(Selamatlah), maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak
sapi yang dipanggang.
Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak
menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut
kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu takut, sesungguhnya
kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Lut."
Dan
istrinya berdiri (di balik tirai) lalu dia tersenyum. Maka Kami
sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari
Ishak (akan lahir putranya) Yakub.
Istrinya berkata: "Sungguh
mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang
perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula?
Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.
Para malaikat
itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu
adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai
ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah."
Maka
tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang
kepadanya, dia pun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang
kaum Lut.
Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi pengiba dan suka kembali kepada Allah.
Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang
ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang
tidak dapat ditolak.
QS. Hud (11) : 69-76
Senin, 14 Oktober 2013
Minggu, 22 September 2013
9 Karakteristik Fikrah Islam
1. Rabbaniyah
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah (2) : 21)
Setiap aktifitas yang dilakukan harus berdasarkan pada keridhoan ALLAH SWT sebagai pencipta seluruh alam semesta. ALLAH SWT adalah raja manusia, maka sepatutnya kita sebagai hamba meng-Agung-kan ALLAH SWT melebihi dunia yang Dia ciptakan.
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad (47) : 7)
Raja paling berkuasa tak pernah turun langsung mengurusi hal kecil, apalagi hanya urusan seorang hamba yang tak mau menyembah-Nya. Cukup ALLAH SWT berikan ia kesenangan dalam kesesatan sampai waktu yang telah ditentukan. Maka patut bagi kita seorang hamba yang taat untuk membantu Raja, bukan karena Raja tak mampu namun karena bentuk kesetiaan kita pada ALLAH SWT Sang Raja manusia. Hingga Sang Raja memberikan segala keinginan kita dalam Syurga-Nya.
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. (QS. An-Nas (114) : 1-3)
Minggu, 15 September 2013
Al-Fahmu (Kefahaman)
Wahai
saudaraku yang tulus ... !
Yang
saya maksud dengan fahm (pemaharnan) adalah bahwa engkau yakin bahwa fikrah
kita adalah 'fikrah islamiyah yang bersih'. Hendaknya engkau memahami Islam,
sebagaimana kami memahaminya dalam batas-batas ushul al-'isyrin (dua
puluh prinsip) yang sangat ringkas ini:
1.
Islam adalah sistem yang menyeluruh, yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia
adalah negara dan tanah air, pemerintah dari umat, akhlak dan kekuatan, kasih
sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi
dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan jihad dan dakwah, pasukan dan
pemikiran, sebagaimana juga ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar,
tidak kurang dan tidak lebih.
2.
Al-Qur'an yang mulia dan Sunah Rasul yang suci adalah tempat kembali setiap
muslim untuk memahami hukum-hukum Islam. Ia harus memahami Al-Qur'an sesuai
dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, tanpa takalluf (memaksakan diri) dan ta'assuf
(serampangan). Selanjutnya ia memahami Sunah yang suci melalui rijalul
hadits (perawi hadits) yang terpercaya.
3.
Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah)
adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di hati hamba-Nya yang Dia
kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam),
dan mimpi, ia bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia bisa juga
dianggap dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan
teksteksnya.
Langganan:
Postingan (Atom)