Bismillah..
Tak henti-hentinya isu Islam menjadi topik bahasan, Tak terbendung opini-opini yang bersahutan. Tak ada informasi yang pasti dan akurat untuk dapat menjadi rujukan, Tak banyaknya diskusi interaktif dan ilmiah yang dapat menghasilkan tulisan atau kesepakatan.
Kemana LDK ketika pola fikir masyarakat perlahan tertanam sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme. Memisahkan antara agama dengan hal lain, menganggap semua agama sama, dan secara bebas menafsirkan Al-Qur'an. Cukupkah kajian setiap minggu yang jumlahnya sedikit dan orangnya itu-itu saja? ataukah cukup dengan da'wah media sosial yang pertemenannya kebanyakan para da'i juga?
Tidakah seharusnya kita maksimalkan kerja-kerja da'wah kita. Sekreatif mungkin membangun pola fikir masyarakat tentang Islam sebenarnya, juga tak lupa tingkatkan kondisi ruhiyah para da'inya. Hingga Masyarakat menjadi lebih tertarik pada Islam dan Da'wah yang sebenarnya, serta tentu karena pertolongan Allah Swt semata.
Agenda LDK seringnya direncanakan mendadak dan mendekati hari-H, setelah itu mulai bingung mencari dana. Ini bukan masalah bantuan Allah pada hamba-Nya, namun pantaskah kita ditolong tanpa maksimal berusaha?. Walaupun yakin pengorbanan dalam da'wah Insya Allah mendapatkankan pahala, namun bukankah ada yg pernah berkata. "Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan". Ayo tunjukan keimanan kita dalam ikhtiar terbaik dan khusyu berdo'a.
Kemana LDK ketika media sudah tak terkendali menebarkan informasi tanpa ada proses klarifikasi. Sudahkah diskusi-diskusi kita dimuat dalam media komunikasi dan informasi seperti televisi? masyarakat sangat intens berhadapan dengan media yang satu ini, bahkan tiap channel menginformasikan semua informasi tanpa faham kondisi.
Bukankah seharusnya kita perankan isu, agar masyarakat tidak bingung menerima informasi. Terkait kondisi Palestina yang Alhamdulillah sudah menyebar ke seluruh negeri, namun isu ini harus terus dijaga hingga masyarakat semakin mengerti. Lalu isu-isu nasional tentang agama baha'i dan atheis yang diperbolehkahn negeri ini, serta isu internasional tentang gerakan islam anti demokrasi dan telah membai'at khalifahnya sendiri.
LDK bukan sebagai pembuat fatwa atau menyebar opini tak bertanggung jawab, LDK cukup ikuti Al-Qur'an dan Hadist serta hasil syuro mereka ulama-ulama dunia. Tidak ada caci maki dan merasa paling tahu informasi, karena media sudah sulit untuk dipertanggungjawabkan dalam hal isi. Kembalikan semua kepada Allah Swt, karena kita yakin akan petunjuk-Nya pada ulama-ulama dunia.
Sampaikan ayat dan hadist yang sesuai serta gunakan tafsiran ulama masa kini yang sudah teruji tidak menimbulkan kontroversi dan disepakati. Jauhkan opini berujung Ghibah dan Fitnah, apalagi info hasil copy paste dari sebelah. Menulislah dengan sumber yang jelas yaitu Al-Qur'an dan Hadits, isilah ruang-ruang ilmiah dan akademi. Agar islam tidak dianggap agama irasional, karena sudah banyak bukti kebenaran Al-Qur'an yang diturunkan 14 abad silam.
KEMANA LDK SAAT INI?
Organisasi Islam berkembang di Indonesia, baik yang lama maupun baru juga pemuda atau mahasiswa. NU dengan penggabungan agama dan tradisi masyarakat setempat, Muhammadiyah yang berfokus pada perkembangan ilmu pengetahuan. Pun organisasi Internasional berkembang di Indonesia, dari yang saling merangkul sampai yang saling kontra namun tetap menjaga adab bersaudara.
Organisasi Islam tingkat mahasiswa KAMMI, HMI, PMII, dan sebagainnya pun tak luput dari gerakan da'wahnya. Pun Perkembangan gerakannya tak juga diminati mayoritas mahasiswa muslim, yang lebih tertarik memikirkan kondisi pribadinya. Namun memang beberapa tak tergabung dalam organisasi tetapi tetap mendukung dan berpartisipasi.
Kemana LDK yang seharusnya tak dikhususkan satu gerakan tertentu, Lembaga Da'wah yang menerima seluruh Gerakan atau Harokah Da'wah. Menyatukan Hati dan Visi walau cara berbeda namun saling mengisi, baik bersama atau bergerak masing-masing. Karena Tujuan kita sama, menjadikan Allah sebagai Tujuan, Rasul sebagai Tuntunan, Al-Qur'an sebagai Pedoman, Jihad (Bersungguh) dalam amal sebagai jalan juang, dan Syahid sebagai cita-cita kehidupan. Bersama tegakkan daulah islam yang murni dan tak terkotori oleh nafsu, tak terburu-buru karena masyarakat masih tabu.
LDK punya kesempatan untuk menyatukan hal tersebut, menjawab segala sesuatu yang abu-abu. Diskusi antar gerakan dan Organisasi Islam harus selalu diwujudkan, agar kekuatan islam dapat diterima semua kalangan. Bukan karena buta ilmu dan pengetahuan agama atau karena ikut-ikutan diantara mereka.
Mereka Syi'ah, Ahmadiyah, dan para pendukung dan pembelanya, tak pantas berbicara tentang Islam. Mereka berbeda aqidah, cukup kita terima dan hormati mereka sebagai pemeluk agamanya. Tugas kita adalah mengembalikan saudara-saudara kita pada fitrah agama Islam, ajarkan dengan tekun dan sabar agar banyak yang semakin faham. Kitalah yang pantas berbicara kondisi umat islam, karena kira lebih tahu kondisi rumah kita. Apakah anda rela sebuah rumah yang didalamnya damai namun dikatakan tetangga tak harmonis hanya karena anak anda mengeluarkan air mata?, padahal anak kita bahagia karena baru diberi hadiah.
Ayo LDK kalian sebagai ruang yang dapat diisi oleh apapun, namun tetap memiliki peraturan. Bukan sebuah benda yang justru memenuhi ruang dan hilang tanpa gerakan. Rapatkan barisan kalian, karena angkasa akan hilang tanpa keteraturan, meteor akan menghancurkan tanpa kumpulan atmosfir yang saling mengikat.
Kemana LDK saat ini?
LDK ada pada dirimu, geraknya LDK tergantung dari gerakmu, Da'wah LDK adalah da'wahmu. Dirimu potret LDK saat ini.
Allahu'alam
Alhamdulillah..
Andry Muhayat
#PelayanUmat
#PendidikBangsa
SEMANGAT SAHABAT
#KarenaKitaSahabat
#PrayForGaza
:'(
BalasHapus